Kiat Praktis Lawan Lelah
Pernahkah kita penasaran mengapa energi cepat sekali tergerus dari dalam tubuh? Sehingga rasa letih dan tak bergairah sering kali mampir hingga membuat “awan” di kepala kita kelabu.
Prevention telah menggodok beberapa penelitian terbaru mengenai tidur, metabolisme, stres, dan kronobiologi, demi mengidentifikasi waktu yang paling rentan bagi kita untuk mengalami kelelahan. Dengan bantuan para ahli, Prevention juga membuatkan strategi paling mudah bagi kita untuk melawan masalah tersebut.
Berikut 8 rahasia yang akan dapat memastikan kita bangun pagi dengan perasaan segar dan “terisi”, tetap terjaga sepanjang hari, serta membuat kita tidur nyenyak pada waktunya.
Ap
1. Kapan harus bangun tidur
Dibanding tidur-tiduran, lebih baik biasakan diri untuk bangun pagi pada jam yang sama setiap hari, dan bersahabatlah dengan cahaya. Cara ini akan membuat sirklus sirkadian atau jam biologis tubuh, tetap bekerja selaras selama 24 jam setiap hari.
Dengan “absennya” cahaya, siklus bangun-tidurnya tubuh kita akan mengalami penundaan sekitar 12 menit setiap hari dan harus bekerja selama 24,2 jam. Jika kondisi ini dibiarkan dan kita tetap bangun pada jam yang sama, maka jangan heran kalau tubuh kita sering lelah.
Agar jam biologis kita bisa berjalan tepat waktu, targetnya 30 menit terkena paparan cahaya setiap hari. Bahkan saat hari Sabtu sekalipun dimana kita lebih sering menggunakannya untuk tidur lebih lama. Cara yang mudah: berjalan kaki keluar rumah selama 30 menit atau menyantap makan pagi dengan jendela terbuka. Jika jadwal memaksa kita untuk bangun saat matahari belum muncul, kita bisa menggunakan lampu di dalam rumah.
2. Apa yang harus dimakan
Kurangi karbohidrat dan perbanyaklah asupan protein. Walaupun dapat melakukan pembakaran yang cepat, karbohidrat dapat menguras banyak energi jika kita mengonsumsinya dalam jumlah berlebih. Donald K. Layman, PhD, profesor bidang nutrisi dari University of Illinois dalam penelitian terakhirnya menemukan, wanita yang mengurangi asupan karbohidrat dan meningkatkan asupan protein dalam menu makanan mereka akan merasa lebih energik.
Batasi asupan karbohidrat harian kita kurang dari 159 gram. Pembagian terbaiknya adalah 5 porsi sayuran, 2 porsi buah, dan 3-4 porsi karbohidrat (disarankan gandum utuh), seperti roti, nasi, pasta dan sereal.
3. Waktu untuk makan
Tetapkan jam makan yang sama setiap hari. Kebutuhan kalori kita sangat erat kaitannya dengan aktivitas harian kita, termasuk saat kita bangun, tidur atau saat menghabiskan energi paling banyak (contoh: berjalan kaki di ujung hari). “Tubuh kita terasa lelah ketika apabila kita sering melewatkan jam sarapan atau makan siang., “ ujar Layman. Pola makan yang semerawut hanya akan menyebabkan rasa lapar dan nafsu makan yang bertambah. Supaya tidak terburu-buru dan gagal sarapan, lebih baik persiapkan menu sarapan pagi kita pada malam harinya. Jika sering lupa makan siang? Siasati dengan membawa bekal dari rumah yang bisa kita makan di meja kerja kita.
4. Menghilangkan stres
Tidak perlu meditasi selama 20 menit, cukup dengan sesi “tenang” sebentar saja. Bahkan hanya dalam rentang waktu 3 menit, meditasi sudah mampu menurunkan kadar hormon stres yang akan menegangkan otot-otot dan menyempitkan pembuluh darah, “ kata Judith Orloff, MD, psikiater di UCLA dan penulis buku Positive Energy.
Ambillah sedikit waktu untuk beristirahat sejenak dari padatnya rutinitas harian, cari tempat yang tenang dimana kita tidak akan merasa terganggu, termasuk toilet. Duduk dan tutup mata, coba dengarkan nafas kita secara perlahan. Ketika pikiran sedang terganggu, bayangkan saja ada awan yang mengambang di langit. Lalu, visualisasikan sesuatu atau orang yang dapat membuat kita merasa bahagia. Bisa tempat indah yang pernah kita kunjungi, orang yang kita cintai, atau sesuatu yang kita suka lakukan.
5. Istirahat sebelum tidur
Daripada mencari “gosip” di Facebook, lebih baik membaca buku atau menonton televisi. Studi menunjukkan cahaya yang terang (yang setara dengan cahaya pagi hari), akan meningkatkan aktivitas otak. Para ahli percaya cahaya dari komputer atau laptop mampu membuat siklus tidur kita menjadi terganggu.
Lalu apa bedanya dengan televisi? Biasanya jarak pandang orang nonton televisi, sekitar 4,5 meter, sehingga cahaya yang sampai ke mata membutuhkan waktu sedikit lebih lama. Tapi yang paling disarankan adalah membaca buku atau majalah. Pastikan lampu yang kita gunakan tidak lebih dari 60 Watt, dan matikan komputer atau lap top kita setidaknya 1 jam.
Anda jelas bukan buruh kasar yang bekerja mengandalkan tenaga fisik. Meski begitu, pada sore hari saat usai bekerja, Anda merasa sangat lelah, capek lahir dan batin. Mengapa Anda mudah lelah?
Dugaan pertama tentu saja anemia. Sering anemia diistilahkan sebagai "kurang darah", namun sebetulnya anemia diakibatkan kekurangan zat besi yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin. Kekurangan hemoglobin akan menurunkan kemampuan darah mengangkut oksigen. Tubuh akan kekurangan bahan bakar sehingga menjadi cepat lelah.
Jika Anda bukan penderita anemia atau gangguan darah lainnya, maka kelelahan sangat mungkin diakibatkan kombinasi gaya hidup yang tidak sehat, masalah di tempat kerja, dan stres. Lalu bagaimana cara meningkatkan stamina agar Anda tidak mudah lelah? Simak tips berikut ini:
1. Jika menginginkan tenaga tambahan setiap hari, jaga pola makan Anda.
* Minum banyak air. Tubuh yang kekurangan cairan, kurang berfungsi dengan baik.
* Hati-hati terhadap kafein. Minuman berkafein seperti kopi, teh dan cola mungkin bisa meningkatkan energi, namun pemakaian yang berlebihan akan mendatangkan masalah dan menurunkan kinerja fisik Anda.
* Selalu sarapan pagi. Sisa energi dari hasil makan malam tak akan mencukupi kebutuhan energi sampai siang.
* Konsumsi makanan yang mengandung zat besi. Wanita lebih beresiko terkena anemia.
2. Penyebab umum kelelahan adalah kurang tidur atau tidur Anda tidak berkualitas
* Tidur yang cukup. Orang dewasa butuh 8 jam tidur setiap malam.
* Batasi kafein. Minuman berkafein, terutama saat malam, bisa membuat insomnia.
* Belajar relaks. Jangan memikirkan masalah pekerjaan sebelum tidur, tapi pikirkan hal yang menyenangkan Anda, kalau perlu bermeditasilah atau baca mantra.
* Hindari pil tidur. Apakah Anda sering mengantuk seusai makan siang? Penyebab utamanya adalah utang tidur. Tubuh masih memiliki hak untuk tidur yang tidak akan Anda berikan, dan mungkin Anda pikir bisa digantikan dengan secangkir kopi. Dr. William Dement dari Stanford University Amerika Serikat yang dijuluki "Bapak Tidur" menyatakan, utang tidur itu harus dilunasi dengan tidur ekstra. Kalau tidak, tubuh tetap akan merasa lelah dan mengantuk.
3. Gaya hidup tidak sehat membuat tubuh tidak berfungsi optimal.
* Jangan merokok. Karbon monoksida dari asap rokok mengurangi jumlah oksigen yang ada dalam darah. Jadi kaum perokok akan kurang energik dibandingkan nonperokok.
* Tingkatkan aktivitas fisik. Olahraga akan mengurangi tekanan darah, melancarkan sirkulasi darah, menenangkan pikiran, dan memudahkan Anda tidur nyenyak.
4. Faktor psikologis sering menjadi penyebab kelelahan
* Cara menempatkan diri. Seberapa sering Anda menempatkan diri sendiri dalam stres yang sebetulnya bisa Anda hindari. Apakah ada masalah yang mungkin menjadi penyebab kecemasan dan depresi yang berlarut-larut. Mungkin Anda perlu berkonsultasi dengan ahli jiwa.
* Berlatih relaksasi dan bersantai. Kecemasan yang terus menerus akan menghabiskan energi. Cobalah belajar teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga. Kehidupan modern melelahkan, jadi cobalah bersantai di akhir pekan.
Prevention telah menggodok beberapa penelitian terbaru mengenai tidur, metabolisme, stres, dan kronobiologi, demi mengidentifikasi waktu yang paling rentan bagi kita untuk mengalami kelelahan. Dengan bantuan para ahli, Prevention juga membuatkan strategi paling mudah bagi kita untuk melawan masalah tersebut.
Berikut 8 rahasia yang akan dapat memastikan kita bangun pagi dengan perasaan segar dan “terisi”, tetap terjaga sepanjang hari, serta membuat kita tidur nyenyak pada waktunya.
Ap
1. Kapan harus bangun tidur
Dibanding tidur-tiduran, lebih baik biasakan diri untuk bangun pagi pada jam yang sama setiap hari, dan bersahabatlah dengan cahaya. Cara ini akan membuat sirklus sirkadian atau jam biologis tubuh, tetap bekerja selaras selama 24 jam setiap hari.
Dengan “absennya” cahaya, siklus bangun-tidurnya tubuh kita akan mengalami penundaan sekitar 12 menit setiap hari dan harus bekerja selama 24,2 jam. Jika kondisi ini dibiarkan dan kita tetap bangun pada jam yang sama, maka jangan heran kalau tubuh kita sering lelah.
Agar jam biologis kita bisa berjalan tepat waktu, targetnya 30 menit terkena paparan cahaya setiap hari. Bahkan saat hari Sabtu sekalipun dimana kita lebih sering menggunakannya untuk tidur lebih lama. Cara yang mudah: berjalan kaki keluar rumah selama 30 menit atau menyantap makan pagi dengan jendela terbuka. Jika jadwal memaksa kita untuk bangun saat matahari belum muncul, kita bisa menggunakan lampu di dalam rumah.
2. Apa yang harus dimakan
Kurangi karbohidrat dan perbanyaklah asupan protein. Walaupun dapat melakukan pembakaran yang cepat, karbohidrat dapat menguras banyak energi jika kita mengonsumsinya dalam jumlah berlebih. Donald K. Layman, PhD, profesor bidang nutrisi dari University of Illinois dalam penelitian terakhirnya menemukan, wanita yang mengurangi asupan karbohidrat dan meningkatkan asupan protein dalam menu makanan mereka akan merasa lebih energik.
Batasi asupan karbohidrat harian kita kurang dari 159 gram. Pembagian terbaiknya adalah 5 porsi sayuran, 2 porsi buah, dan 3-4 porsi karbohidrat (disarankan gandum utuh), seperti roti, nasi, pasta dan sereal.
3. Waktu untuk makan
Tetapkan jam makan yang sama setiap hari. Kebutuhan kalori kita sangat erat kaitannya dengan aktivitas harian kita, termasuk saat kita bangun, tidur atau saat menghabiskan energi paling banyak (contoh: berjalan kaki di ujung hari). “Tubuh kita terasa lelah ketika apabila kita sering melewatkan jam sarapan atau makan siang., “ ujar Layman. Pola makan yang semerawut hanya akan menyebabkan rasa lapar dan nafsu makan yang bertambah. Supaya tidak terburu-buru dan gagal sarapan, lebih baik persiapkan menu sarapan pagi kita pada malam harinya. Jika sering lupa makan siang? Siasati dengan membawa bekal dari rumah yang bisa kita makan di meja kerja kita.
4. Menghilangkan stres
Tidak perlu meditasi selama 20 menit, cukup dengan sesi “tenang” sebentar saja. Bahkan hanya dalam rentang waktu 3 menit, meditasi sudah mampu menurunkan kadar hormon stres yang akan menegangkan otot-otot dan menyempitkan pembuluh darah, “ kata Judith Orloff, MD, psikiater di UCLA dan penulis buku Positive Energy.
Ambillah sedikit waktu untuk beristirahat sejenak dari padatnya rutinitas harian, cari tempat yang tenang dimana kita tidak akan merasa terganggu, termasuk toilet. Duduk dan tutup mata, coba dengarkan nafas kita secara perlahan. Ketika pikiran sedang terganggu, bayangkan saja ada awan yang mengambang di langit. Lalu, visualisasikan sesuatu atau orang yang dapat membuat kita merasa bahagia. Bisa tempat indah yang pernah kita kunjungi, orang yang kita cintai, atau sesuatu yang kita suka lakukan.
5. Istirahat sebelum tidur
Daripada mencari “gosip” di Facebook, lebih baik membaca buku atau menonton televisi. Studi menunjukkan cahaya yang terang (yang setara dengan cahaya pagi hari), akan meningkatkan aktivitas otak. Para ahli percaya cahaya dari komputer atau laptop mampu membuat siklus tidur kita menjadi terganggu.
Lalu apa bedanya dengan televisi? Biasanya jarak pandang orang nonton televisi, sekitar 4,5 meter, sehingga cahaya yang sampai ke mata membutuhkan waktu sedikit lebih lama. Tapi yang paling disarankan adalah membaca buku atau majalah. Pastikan lampu yang kita gunakan tidak lebih dari 60 Watt, dan matikan komputer atau lap top kita setidaknya 1 jam.
Anda jelas bukan buruh kasar yang bekerja mengandalkan tenaga fisik. Meski begitu, pada sore hari saat usai bekerja, Anda merasa sangat lelah, capek lahir dan batin. Mengapa Anda mudah lelah?
Dugaan pertama tentu saja anemia. Sering anemia diistilahkan sebagai "kurang darah", namun sebetulnya anemia diakibatkan kekurangan zat besi yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin. Kekurangan hemoglobin akan menurunkan kemampuan darah mengangkut oksigen. Tubuh akan kekurangan bahan bakar sehingga menjadi cepat lelah.
Jika Anda bukan penderita anemia atau gangguan darah lainnya, maka kelelahan sangat mungkin diakibatkan kombinasi gaya hidup yang tidak sehat, masalah di tempat kerja, dan stres. Lalu bagaimana cara meningkatkan stamina agar Anda tidak mudah lelah? Simak tips berikut ini:
1. Jika menginginkan tenaga tambahan setiap hari, jaga pola makan Anda.
* Minum banyak air. Tubuh yang kekurangan cairan, kurang berfungsi dengan baik.
* Hati-hati terhadap kafein. Minuman berkafein seperti kopi, teh dan cola mungkin bisa meningkatkan energi, namun pemakaian yang berlebihan akan mendatangkan masalah dan menurunkan kinerja fisik Anda.
* Selalu sarapan pagi. Sisa energi dari hasil makan malam tak akan mencukupi kebutuhan energi sampai siang.
* Konsumsi makanan yang mengandung zat besi. Wanita lebih beresiko terkena anemia.
2. Penyebab umum kelelahan adalah kurang tidur atau tidur Anda tidak berkualitas
* Tidur yang cukup. Orang dewasa butuh 8 jam tidur setiap malam.
* Batasi kafein. Minuman berkafein, terutama saat malam, bisa membuat insomnia.
* Belajar relaks. Jangan memikirkan masalah pekerjaan sebelum tidur, tapi pikirkan hal yang menyenangkan Anda, kalau perlu bermeditasilah atau baca mantra.
* Hindari pil tidur. Apakah Anda sering mengantuk seusai makan siang? Penyebab utamanya adalah utang tidur. Tubuh masih memiliki hak untuk tidur yang tidak akan Anda berikan, dan mungkin Anda pikir bisa digantikan dengan secangkir kopi. Dr. William Dement dari Stanford University Amerika Serikat yang dijuluki "Bapak Tidur" menyatakan, utang tidur itu harus dilunasi dengan tidur ekstra. Kalau tidak, tubuh tetap akan merasa lelah dan mengantuk.
3. Gaya hidup tidak sehat membuat tubuh tidak berfungsi optimal.
* Jangan merokok. Karbon monoksida dari asap rokok mengurangi jumlah oksigen yang ada dalam darah. Jadi kaum perokok akan kurang energik dibandingkan nonperokok.
* Tingkatkan aktivitas fisik. Olahraga akan mengurangi tekanan darah, melancarkan sirkulasi darah, menenangkan pikiran, dan memudahkan Anda tidur nyenyak.
4. Faktor psikologis sering menjadi penyebab kelelahan
* Cara menempatkan diri. Seberapa sering Anda menempatkan diri sendiri dalam stres yang sebetulnya bisa Anda hindari. Apakah ada masalah yang mungkin menjadi penyebab kecemasan dan depresi yang berlarut-larut. Mungkin Anda perlu berkonsultasi dengan ahli jiwa.
* Berlatih relaksasi dan bersantai. Kecemasan yang terus menerus akan menghabiskan energi. Cobalah belajar teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga. Kehidupan modern melelahkan, jadi cobalah bersantai di akhir pekan.
Post a Comment