Header Ads

ad

Nokia C3 - Hape QWERTY Murah Dari Nokia (Bagian 1)


Kehadiran Nokia C3 yang bisa dibilang hape “rakyat” berkibor QWERTY pertama dari Nokia, rupanya berhasil mengundang antusiasme para pengguna ponsel ditanah air. Gelagatnya sudah dapat dirasakan sejak hari pertama ketika hape besutan raksasa Eropa ini dijual resmi ke pasar, tepatnya pada tanggal 5 Juni 2010 lalu. Bayangkan, ribuan orang rela antri demi mendapatkan hape ber-WiFi ini. Dan bisa ditebak. C3 pun terjual tanpa sisa di sepuluh kota yang ditunjuk sebagai lokasi resmi peluncuran perdana. Bisa dimaklumi, sebab pada hari tersebut pihak Nokia memberikan harga khusus yakni cuma Rp 899.000,- dari banderol normalnya yang berkisar Rp 1.159.999,-. After that, cerita tentang C3 terus bergulir, bahkan menjadi hot topic di setiap gerai-gerai hape di setiap kota di Indonesia.

Nah, pada postingan kali ini info-hape bakalan kasih review tentang hape Nokia C3. Terutama bagi Anda yang memiliki dana terbatas dan kepingin beli hape qwerty dari Nokia, maka Anda harus baca sampai tuntas postingan ini. Karena yang menarik dari hape qwerty Nokia ini tentu saja banderolnya yang sangat menggoda. Nggak hanya harganya yang murah meriah, Nokia C3 dilengkapi fungsi online untuk memudahkan pengguna mengakses situs jejaring sosial. Ada widget khusus yang akan menampilkan halaman Facebook dan Twitter langsung di layar utama. Fitur inilah yang digadang-gadang Nokia sebagai ‘one touch acces to social network’, dimana untuk menjelajah dua fitur online tersebut cukup dengan satu sentuhan saja. Sejurus dengan fungsi online ini, C3 menghadirkan Nokia Chat, aplikasi chatting yang lewat pengujian ini lebih irit daya ketimbang aplikasi serupa buatan pihak ketiga.

Desain
Permukaan casing Nokia C3 dipoles dengan warna yang mengkilat sehingga tampak lebih segar. Dengan tampilan yang lebih fresh C3 sepertinya akan lebih pas ditenteng oleh para kawula muda. Apalagi jika melongok pilihan warnanya yang seger-seger, yaitu merah muda, kuning emas, dan satu warna yang lumayan adem; abu-abu granit. Bagaimana dengan keypad QWERTYnya? Menarik juga ketika pencet sana – pencet sini mencoba tombol-tombol huruf yang lumayan besar-besar. Namun karena bahannya yang terbuat dari plastik membuatnya tidak sekenyal milik E63 ataupun E72. QWERTY pada C3 terasa lebih ‘kering’. Walau begitu mengetik di hape ini masih lancer-lancar aja. Lalu bedanya lagi dari E-series adalah jumlah tombol-tombol pintasan yang lebih minim. Tombol kalender dan Symbian dihilangkan dan hanya menyisakan dua tombol pintasan yakni email dan kontak Dari sini sudah terasa bahwa C3 bukan termasuk hape untuk keperluan bisnis, meski bukan juga bencana besar sebab untuk kebutuhan akses cepat ini bisa memanfaatkan tombol navigasi atau menu Go-To. Mungkin yang cukup disayangkan adalah minimnya tombol-tombol multimedia. Tak ada tombol volume ataupun kamera. Sementara lubang speaker yang menempel di belakang bodi pun ternyata hanya satu unit, belum stereo pula. Kabar baiknya, dengan kehadiran lubang audio 3.5 mm dan juga port microSD yang sudah mendukung hot-swap. Ok cukup segini untuk desain.


Antarmuka dan Software
Untuk layar, Nokia C3 yang 2.4 inci masih mengadopsi 256 ribu warna. Secara teori, spesifikasi ini satu level dibawah E63 yang sudah 16 juta warna. Namun dengan kerapatan 320x240 pixel, antarmuka C3 masih bisa diandalkan. Tampilan halaman situs, teks, maupun hasil foto dapat disajikan dengan apik dan lumayan tajam. Bahkan C3 dapat bekerja cukup prima di bawah terpaan sinar matahari, meski tidak juga secermelng E72.
Di sisi software, ketiadaan system operasi Symbian memang sangat disayangkan. Sehingga membuat hape ini tidak cukup layak untuk disebut sebagai smartphone. Kurang handalnya fungsi multitasking dan terbatasnya dukungan aplikasi dari pihak ketiga, membuat hape-hape berplatform Series40 (S40), seperti C3 ini, menjadi kurang powerfull. S40 yang disematkan pada C3 adalah edisi keenam dengan penambahan pada layanan messaging serta hadirnya widget manager. Dua fitur inilah yang menjadi differensiasi dan keunggulan C3, dan menjadikannya sebagai Nokia non-touchscreen pertama yang dilengkapi sistem widget. Oh iya, sedikit info. Widget disini adalah fitur interaktif yang bisa mengaktifkan aplikasi secara langsung pada layar utama. Jadi misalnya, Anda dapat menampilkan halaman Facebook atau Twitter diatas homescreen. Kelebihannya S40 memiliki kinerja lebih stabil dan lebih cepat karena strukturnya yang sederhana. Namun pada Nokia C3, kinerjanya justru diluar harapan. Perpindahan menu terasa berat dan ketika membuka aplikasi responnya bisa dibilang lambat.
Satu lagi yang menarik dari Nokia C3 ini, yaitu fitur SMS-nya yang pihak Nokia sendiri menyebutnya sebagai Conversation dimana tampilan SMS seperti chatting. Conversation ini sudah terintegrasi dengan menu Kontak. Jadi Anda cukup memilih satu nama di phonebook untuk melihat semua rekaman SMS dari nama tersebut pada satu jendela.

Mungkin segitu dulu info mengenai Nokia C3, insya Allah minggu depan disambung lagi dengan bahasan yang bakalan bikin Anda makin penasaran hehehe…Jadi, sering-seringlah berkunjung ke info-hape ya!!!



Tidak ada komentar